FUD-IAIN Sultan Amai Gorontalo Sukses Gelar International Stadium General

 

Fakultas Ushuluddin & Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo sukses menggelar acara prestisius bertajuk "INTERNATIONAL STADIUM GENERAL" dengan tema "Inovasi dan Etika dalam Dunia Islam Menjembatani Tradisional dan Teknologi.
Fakultas Ushuluddin & Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo sukses menggelar “INTERNATIONAL STADIUM GENERAL” dengan tema “Inovasi dan Etika dalam Dunia Islam Menjembatani Tradisional dan Teknologi.

 

KPI -Fakultas Ushuluddin & Dakwah IAIN Sultan Amai Gorontalo sukses menggelar acara prestisius bertajuk “INTERNATIONAL STADIUM GENERAL” dengan tema “Inovasi dan Etika dalam Dunia Islam Menjembatani Tradisional dan Teknologi.” Acara yang diadakan secara berani ini diresmikan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin & Dakwah, Dr. Andries Kango, M.Ag, pada hari ini 11 September 2023.

Acara ini merupakan wujud nyata dari komitmen Fakultas Ushuluddin dalam menggali pemahaman lebih lanjut tentang inovasi dan etika dalam konteks dunia Islam. Dr. Umar Muhammad Noor, Lektor Universitas Sins Malaysia, Dr. Ahmed Abdul Malik, Lektor Universitas Sains Islam Malaysia & Dr. Muhammad Faisal Ashari, Lektor Universitas Kebangsaan Malaysia turut hadir dalam forum ini untuk berbagi gagasan dan pandangan mereka dalam menanggapi tantangan zaman yang terus-menerus -berubah.

Andries Kango, M.Ag, dalam pidatonya, menggarisbawahi pentingnya menjaga nilai-nilai etika dalam mengadopsi teknologi modern di dunia Islam. Ia menyatakan, “Kita tidak boleh kehilangan akar-akar tradisi dan nilai-nilai moral yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Namun, kita juga harus mampu berinovasi dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menjawab tantangan zaman dengan bijak.”

 

 

 sesi diskusi dalam acara ini mengungkapkan beragam perspektif tentang bagaimana inovasi teknologi dapat membantu meningkatkan pemahaman dan mengamalkan Islam, sekaligus tetap menjaga nilai-nilai etika yang fundamental.

Salah satu sorotan dalam acara ini adalah presentasi tentang penggunaan teknologi dalam menyebarkan pesan dakwah dan pendidikan Islam. Para pembicara menyoroti bagaimana platform digital dan media sosial telah menjadi alat yang kuat dalam mencapai khalayak yang lebih luas, tetapi juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi ini dengan bijak dan etis.

Selain itu, topik-topik lain seperti pengembangan aplikasi pendidikan Islam, peran kecerdasan buatan dalam pemahaman Al-Quran, dan upaya menjembatani pencampuran digital di komunitas Muslim juga menjadi fokus diskusi yang menarik.

Dengan berakhirnya acara ini, Ushuluddin berharap bahwa pandangan-pandangan baru dan kolaborasi yang terjalin akan membantu membimbing dunia Islam menuju masa depan yang lebih cerah, menjembatani kesenjangan antara tradisi dan teknologi, dan tetap memegang teguh nilai-nilai etika yang mengakar dalam kepercayaan mereka. (Alkaf)